Jumat, 28 Oktober 2016

Manfaat belajar filsafat


       Ada pertanyaan yang muncul (bahkan mungkin ini menjadi pertanyaan pertama) ketika seseorang ingin belajar filsafat. Pertanyaan itu adalah apakah manfaat dari belajar filsafat?
Terkadang ada yang berpandangan curiga bahkan sinis terhadap filsafat. Terlepas dari pelbagai pandangan-pandangan tersebut, seperti yang lain, belahjar filsafat pun pada dasarnya juga dapat memberi manfaat (bahkan tidak sedikit). Manfaat belajar filsafat tersebut dapat dilukiskan seperti ini.
Para filsuf pada galibnya setuju bahwa mencari dan memiliki pengetahuan (termasuk filsafat) ialah nilai terpenting di anatara tujuan-tujuan lain. Adapun “tujuan pertama” ini bukan berarti tidak berkaitan sama sekali dengan manfaat praktis. Karena, walaupun filsafat acap dinyatakan terlalu abstrak, mengawang atau tidak membumi, namun filsafat sebenarnya mempunyai manfaat praktis yang cukup luas dan berjangka panjang. Perhatikan saja, banyak sekali pemikiran filsafat yang awalnya dianggap sebagai abstrak atau tanpa manfaat praktis, dalam perkembangan berikutnya ternyata memberikan manfaat praktis yang luar biasa. Umpamanya adalah teori atom Demokritos dan Leucippos, sekarang bisa diwujudkan dalam bentuk energy atom atau nuklir yang luar biasa. Contoh lain adalah konsepsi-konsepsi filsuf tentang Negara, keadilan, demokrasi, dam hak rakyat (yang telah dikemukakan oleh Aristoteles, Plato, Locke atau Rousseau) di mana pemikiran para filsuf itu telah memberikan sumbangsih luar biasa bagi revolusi Prancis dan konstitusi Amerika. Mesti diakui bahwa pandangan ilmiah, prinsip logika dan metodologi dari para filsuf itu adalah bagian filsafat.
Meskipun demikian, harus disadari bahwa filsafat bukan saingan ilmu pengetahuan (misalnya dalam segi memberi manfaat praktis), sebab antara keduanya adda perbedaan fokus. Filsafat (para filsuf) misalnya lebih berfokus pada pembahasan konsep-konsep dan asumsi-asumsi dasar teori, sehingga tentang fenomena alam sebagaimana  yang dilakukan pada ilmu penegtahuan (para ilmuwan). Misalnya, ilmu pengetahuan mencari penjelasan (teoretis) susunan DNA , akan tetapi juga ingin mengetahui (manfaat praktis) bagaimana berbagai penyakit genetik bisa diatasi dengan pengetahuan itu dan bagaimana rekayasa genetic dimungkinkan.
Manfaat lain belajar filsafat adalah belajar filsafat secara mendalam akan membentuk kemandirian secara intelektual, membangun sikap toleran terhadap perbedaan sudut pandang, dan membebaskan dari jeratan dogmatism. Hal ini dapat dipahami seperti ini. Filsafat dapat membentuk seorang pembelajar untuk berpikir kritis. Berpikir kritis berarti kita tidak menerima begitu saja suatu pendapat yang didasarkan pada otoritas, serta selalu mempertanyakan asumsi-asumsi yang terdapat dalam penjelasan atau alssan yang dikemukakan (membebaskan dari jeratan dogmatism). Inti filsafat adalah membentuk pemikiran, dan bukan sekedar mengisi kepala kita dengan fakta-fakta atau informasi-informasi. Berfilsafat berarti menyusun dan mempertahankan keyakinan-keyakinan yang kita miliki dengan menggunakan argumentasi yang rasional. Filsafat membawa kita pada pemahaman (kemandirian secara intelektual) dadn pemahaman itu dapat membawa kita untuk bertindak lebih layak. (toleran terhadap perbedaan sudut pandang)

0 komentar:

Posting Komentar