Carvaka
didirikan oleh Brhaspati. Cirinya: materialistis hedonistis. Aliran ini tidak
menerima kehidupan sesudah kematian (kehidupan sesudah kehidupan di dunia ini).
Alasannya: kehidupan di dunia akhirat tak dapat diverifikasi, apalagi belum ada
seorangpun yang menyaksikannya. Jadi, aliran ini hanya mengakui eksistensi
duniawi, dan menolak kebakaan jiwa.
Etika
aliran ini bersifat hedonistis. Menurut aliran ini, manusia boleh melakukan apa
saja, karena tidak ada hukum yang mengikat. Jadi, mereka menolak konsep hukum
karma dan kelahiran kembali yang terdapat pada sistem filsafat India yang lain.
Dalam
Kamasutra disbeutkan dengan bahasa yang lebih halus: “sejauh hukum moral
mengenai sesuatu, sejauh itu pula harus kita taati, jika bukan demi kebahagiaan
hidup mendatang, sekurang-kurangnya untuk membuat hidup masa kini mudah dan
terhormat.”
Carvaka
mengajarkan bahwa satu-satunya realitas adalah materi, yang terdiri dari empat
unsur yakni tanah, air, udara dan api.
Aliran
ini hanya menerima pengetahuan berdasarkan persepsi langsung. Mereka menolak
induksi dan deduksi. Mereka menolak deduksi karena, menurut mereka, kebenaran
sudah terkandung dalam premisnya. Mereka juga menolak kesaksian verbal karena
potensial terhadap misinterpretasi, penyimpangan dan kebohongan.
0 komentar:
Posting Komentar