Sabtu, 26 November 2016

Filsafat Abad XIX (Positivisme)


        Aliran ini berpandangan bahwa manusia tidak pernah mengetahui lebih dari fakta-fakta, atau apa yang nampak. Manusia tidak pernah mengetahui sesuatu di balik fakta-fakta.
      Oleh sebab itu, menuruit positivism, tugas ilmu pengetahuan dan filsafat adalah menyelidiki fakta-fakta, bukan menyelidiki sebab-sebab terdalam realitas. Dengan demikian, positivism menolak metafisika.
        Positivisme mempunyai persamaan dan perbedaan dengan empirisme. Persamaan pada keduanya adalah bahwa keduanya mengutamakan pengalaman indra. Akan tetapi positivism hanya menerima pengalaman obyektif, sedangkan empirisme menerima juga pengalaman batiniah/subyektif.
        Tokoh-tokoh terpenting positivism antara lain Auguste Comte (1798-1857), John Stuart Mill (1806-1873), dan Herbert Spencer (1820-1903).

0 komentar:

Posting Komentar