Sabtu, 26 November 2016

Intuisionisme


       Paham ini diajarkan oleh Henri Bergon, seorang filsuf Prancis. Bergson membedakan pengetahuan atas uan diskursif dan pengetahuan intuitif. pengetahuan diskursif bersifat analitis, dan diperoleh melalui perantara dan simbol. Pengetahuan seperti ini dinyatakan dalam simbol, yakni bahsa. Jadi, ini merupakan pengetahuan tidak langsung. Kalau saya menceritakan pengalaman saya, maka saya menggunakan bahasa. Jadi, pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini bersifat tidak langsung.
   Sebaliknya pengetahuan intuitif bersifat langsung, sebab tidak dikomunikasikan melalui media simbol. Pengetahuan ini diperoleh lewat intuisi, pengalaman langsung orang yang bersangkutan. Jelas, pengetahuan seperti ini lebih lengkap. Ia menghadirkan pengalaman dan pengetahuan yang lengkap bagi orang yang mengalaminya. Tapi, alhasil pengetahuan jenis ini bersifat subyektif, sebab hanya dialami oleh orang tersebut.
      Menurut intuisionisme, pengetahuan yang lengkap hanya diperoleh lewat intuisi, yakni penglihatan langsung. Pada pengalaman itu orang seperti melihat kilatan cahaya yang memberikan kepadanya pengetahuan tentang sesuatu secara tuntas. Jadi, ini merupakan pengetahuan lengkap, sedangkan pengetahuan diskursif bersifat nisbih dan parsial.
        Jelaslah, bahwa sifat pengetahuan dalam intuisionisme lebih subyektif disbanding pengetahuan rasionalis dan empiris yang lebih obyektif.

0 komentar:

Posting Komentar