Jumat, 25 November 2016

Periodisasi Filsafat Cina Zaman Neo-Konfusianisme


Neo – konfusianisme merupakan ringkasan atau revisi dari etika, moral, dan kepercayaan dari kepercayaan masa lampau dan tetap berpegang pada semengat zaman itu. Neo-Konfusianisme tidak sama dengan kebangkitan Konfusianisme. Memang para penganut Neo-Kantianisme adalah sarjana-sarjana Konfusian, tapi kegiatan intelektual mereka ditentukan oleh spekulasi-spekulasi yang berasal dari para guru aliran Chan.
Neo-Konfusianisme memuat prinsip-prinsip Konfusianisme dalam bentuk baru, dicampur unsur Buddhisme. Sebagaimana halnya sintesa Buddhisme dan Taoisme menghasilkan Channisme, maka Konfusianisme berinteraksi dengan Buddhisme dan menghasilkan Neo-Konfusianisme (atau Li-isme).
Buddhisme menggambarkan nirvana sebagai keadaan budi yang tenang. Konfusianisme sebaliknya menggambarkan keadaan esensial alam semesta dan budi manusia berada dalam aktivitas terus-menerus. Neo-konfusianisme mengembangkan konsep tentang  “tenang yang ada dalam kegiatan konstan, dan kegiatan dalam ketenangan konstan”.
Pusat filsafat Neo-Konfusianisme adalah Li (atau piker), yang dinamakan Tao dalam Taoisme (Sastrapra tedja: 7-8; Hamersma 34). 

0 komentar:

Posting Komentar