Neo –
konfusianisme merupakan ringkasan atau revisi dari etika, moral, dan
kepercayaan dari kepercayaan masa lampau dan tetap berpegang pada semengat
zaman itu. Neo-Konfusianisme tidak sama dengan kebangkitan Konfusianisme.
Memang para penganut Neo-Kantianisme adalah sarjana-sarjana Konfusian, tapi
kegiatan intelektual mereka ditentukan oleh spekulasi-spekulasi yang berasal
dari para guru aliran Chan.
Neo-Konfusianisme
memuat prinsip-prinsip Konfusianisme dalam bentuk baru, dicampur unsur Buddhisme.
Sebagaimana halnya sintesa Buddhisme dan Taoisme menghasilkan Channisme, maka
Konfusianisme berinteraksi dengan Buddhisme dan menghasilkan Neo-Konfusianisme
(atau Li-isme).
Buddhisme
menggambarkan nirvana sebagai keadaan budi yang tenang. Konfusianisme
sebaliknya menggambarkan keadaan esensial alam semesta dan budi manusia berada
dalam aktivitas terus-menerus. Neo-konfusianisme mengembangkan konsep
tentang “tenang yang ada dalam kegiatan
konstan, dan kegiatan dalam ketenangan konstan”.
Pusat
filsafat Neo-Konfusianisme adalah Li (atau piker), yang dinamakan Tao dalam
Taoisme (Sastrapra tedja: 7-8; Hamersma 34).
0 komentar:
Posting Komentar