Kedua aliran ini memandang
realitas dengan pandangan yang pluralitas. Mereka sangat mirip, dan sebab itu
biasanya dibicarakan secara bersamaan.
Nyaya dan Vaisesika mengajarkan tentang tujuh kategori,
yakni:
a.
Substansi: ada Sembilan
substansi yakni tanah, air, api, udara, eter, waktu, ruang, jiwa dan kesadaran.
b.
Kualitas.
c.
Aktivitas.
d.
Universal.
e.
Particular.
f.
Inheren.
g.
Negasi.
Tanah,
air, udara dan api bukan saja bersifat keras, lunak, lembut, dan sebaginya,
tapi merupakan sebab khusus dari kelengkapan bau, rasa, warna, sentuhan dan
suara. Jiwa (atman) tidak terbatas, tapi tidak sadar. Keadaan itu tidak berubah
setelah orang mencapai keselamatan. Mereka menerima Tuhan sebagai salah satu
Atman. Julmah Atman sangat banyak, dan bersifat abadi. Tuhan mampu mengontrol
proses penciptaan dan penghancuran.
Pluralism
hanya merupakan ekspresi dari Sakti Tuhan (energy Tuhan). Mereka menolak saksi
sebagai kategori yang dipakai untuk memecahkan masalah monism dan pluralisme.
Nyaya
dan Vaisesika mengajarkan bahwa keselamatan berarti kembali ke keadaan tidak
sadar dari atman, lepas dari kontak dengan dunia dan kembali kepada eksistensi
buta, tidak sadar, kekosongan dari sengsara, dan bahkan kosong dari kebahagiaan
dan kesenangan.







0 komentar:
Posting Komentar