Sabtu, 19 November 2016

Berpikir Reflektif


Alur berpikir reflektif, penulis mencoba menjelaskan dengan alur berpikir  Filsuf Descatres, berpikir filsafat dan berpikir pragmatis dalam pemecahan masalah.
  • Alur Berpikir Reflektif (Descartes)

a.    Pemahaman Masalah
Masalah adalah kesenjangan (Gap) dari apa yang seharusnya (What Should be) dan apa yang ada (What is). Untuk membatasi dan mempersempit masalah, maka diambil kesenjangan yang menjadi perhatian (concern) dan tanggung jawabnya (responsibility) Problem = Gap x Concern x Responsibility.
b.    Meragukan dan Menguji Secara Rasional
Upaya mengembangkan ide kreatif dilakukan melalui:
1)    Olah piker, menggunakan akal budi.
2)   Cipta talen berdasarkan pengalaman.
3)   Olah rasa dan batin menggunakan intuisi/instink –» ide kreatif.
c.    Memeriksa Penyelesaian Terdahulu
Menguji bahan  dan mempertimbangkan penyelesaian yang telah diajukan sebelumnya melalui:
1)    Deduksi atau koherensi, dengan penelusuran teori yang ada.
2)   Analisis, judgment, pengorganisasian dan sintesa.
Seorang filsuf perlu mengenal apa yang dikatakan orang lain mengenai masalah yang bersangkutan dan menguji penyelesaian mereka. Penyelesaian mereka diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun hipotesis.
d.    Menyarankan Hipotesis
Hipotesis adalah hubungan variable (bahan) yang dapat berupa konsep, prinsip, kaidah, dalil, proposisi yang masih perlu diuji:
1)    Hubungan asimetris (hubungan sebab akibat)
2)   Hubungan simetris (hubungan timbal balik atau fungsional)
e.    Pengujian Konsekuensi (Verifikasi Hipotesis)
Verifikasi terhadap penjabaran hasil (hipotesis) yang telah dilakukan. Verivikasi adalah upaya melakukan pengamatan lebih banyak untuk membenarkan hipotesis atau mengingkarinya. Verivikasi secara langsung melalui pengamatan empiric dan verifikasi secara tidak langsung melalui pemahaman sejumlah metode. Hasil pengujian yang membenarkan dan memperkuat pengetahuan yang sudah ada disebut verivikasi, sedangkan hasil pengujian yang menolak teori yang ada disebut falfikasi.
f.    Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan mengenai masalah dan pengujian dapt menghasilkan beberapa kesimpulan:
1)    Masalah yang tidak ada maknanya untuk pengembangan pegetahuan.
2)   Dijawab dengan mengiyakan (verivikasi) atau mengingkari, menolak (falsifikasi)
3)   Dijawab secara deskriptif
4)   Dijawab dengan konsep baru
  • Berpikir Reflektif (Supriyanto)
berpikir reflektif merupakan perpaduan dari berpikir filsafat, pragmatis dan proses berpikir kreatif. Ketiga pola berpikir tersebut merupakan dasar berpikir kita dalam mempelajari filsafat ilmu.

0 komentar:

Posting Komentar