Jumat, 25 November 2016

Aliran filsafat India Purva Mimamsa

Purva Mimamsa didirikan oleh Jaimini. Pada mulanya Mimamsa bukan merupakan sistem filsafat, melainkan usaha untuk menjelaskan hakikat hukum, peraturan atau kewajiban (dharma), yang menurut sistem ini terdiri atas ketaatan terhadap perintah Veda dan larangan-larangannya.
        Veda megajarkan orang untuk berkurban untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Lalu Mimamsa bertanya: bagaimana mungkin kurban bisa mendatangkan kebahagiaan? Ini akhirnya membawa hakiki diri, Tuhan dan perbuatan (karma).
Penganut Mimamsa disebut Mimamsaka. Kelompok Mimamsaka yang terkenal adalah Kumarila dan Prabhakara, yang mengembangakn metafisika dan epistemology sendiri. Prabhakara menerima delapan kategori yakni: substansi, kualitas, perbuatan atau aksi, universal, inheren, energi (sakti), persamaan, dan jumlah.
Hakikat diri adalah kesadaran, ukan kebahagiaan. Upacara kurban dianggap sebagai sarana untuk mencapai keselamatan. Karma (perbuatan, termasuk penyelenggaraan kurban) merupakan daya yang tak kelihatan, apurva, umum yang membawa orang kepada keselamatan.
        Konsep tentang Tuhan justru berasal dari konsep tentang karma sebagai penjamin keselamatan. Tuhan dilihat sebagai penjaga prinsip karma. Tuhan adalah prinsip karma, hukum atau peraturan, yang isisnya termuat dalam Veda. Tekanan pada Veda ini terpusat pada bagian pertama Veda, yakni mantramantra dan Brahmana. Inilah yang membedakannya dari Uttara Mimamsa, Purva Mimamsa mendasarkan diri pada Veda, sebaliknya Uttara Mimamsa mendasarkan diri pada Upanishad.

0 komentar:

Posting Komentar