Jumat, 25 November 2016

Periodisasi Filsafat Cina (Zaman Klasik)


Di masa ini lahirlah Seratus Madzab Filsafat, yang mengajarkan ajaran yang berbeda satu sama lin. Seratus Madzab itu biasanya dikelompokkan dalam enam aliran besar, yakni aliran Taois (Taoisme), aliran Ru (Konfusianisme), aliran Mohis (Mohisme), aliran Fa (legalisme), aliran Yin-Yang (okultisme), dan aliran Nama-nama (sofisme). Berikut ini penjelasan tentang aliran-aliran tersebut.
1.     Konfusianisme
Aliran ini didirikan oleh Kong Fu Tse, artinya guru dari suku Kung (551-497 SM). Konfusianisme mendominasi alam pemikiran Cina selama 25 abad. Konfusianisme bermula dari ajaran Konsufius, tapi kemudian dikembangkan oleh Mensius atau Meng Zi (371-289 SM) dan Xun Zi (289-238 SM).
          Konfusianisme lahir di tengah anarki sosial dan intelektual. Menurut Konfusius, kekacauan dan anarki bukan hakikat masyarakat dan peradaban. Rakyat diajarkan untuk memelihara pranata sosial dan kulturnya, dan kembali kepada Li (tata cara atau upacara) dari zaman dinasti Zhou awal. Konfusiuslah yang mengambil kitab klasik membeberkannya di depan umum. Ia mengubah aneka tata cara dan kebiasaan feudal menjadi sistem etika.
2.    Taoisme
Taoisme diajarkan oleh Lao Tse (guru tua). Dia hidup sekitar taun 550 SM. Lao Tse menentang Konfusius. Inti ajaran: Tao bukannya jalan manusia melainkan jalan alam. Pranata dan konvensi sosial harus ditinggalkan. Manusia harus menarik diri dari peradaban dan konvensi sosial harus ditinggalkan. Manusia harus menarik diri dari perbedaban dan kembali kepada alam. Jadi, Taoisme menunjunjung tinggi Tao dan alam. Itulah sebabnya jalan pemikiran Taoisme  disebut naturalistik.
3.    Mohisme
Mohisme didirikan oleh Mo Tse atau Mo Zi (470-391). Aliran ini bersifat utilitaristis dan pragmatis. Artinya, baik-buruknya sesuatu tindakan bergantung dari pertimbangan untung-ruginya. Yang memberi keuntungan itu baik, yang merugkan itu jahat. Mohisme dimaksudkan untuk kalangan rakyat kebanyakan. Jadi, bertentangan dengan Taoisme dan Konfusianisme yang aristokratik.
4.    Legalisme
Aliran Fa Legalisme dikaitkan dengan nama Guan Zhong, seorang menteri keamanan dari negeri Qi pada abad 7 SM. Legalisme menekankan sopan santun, keadilan, kejujuran, dan penguasaan diri.
Legalisme berasal dari ajaran shi (otoritas) menurut Shen Dao, ajaran shu menurut Shen Buhai, dan Fa (hukum) menurut Shang Yang. Kaum legalis mendukung pemerintahan yang kuat, otokratis dan menggunakan hukum yang kuat dan otokratis.
5.    Aliran Ying-Yang
Aliran ini sebetulnya merupakan cabang dari Taoisme. Aliran ini mengajarakan tentang adanya prinsip yin (betina) dan Yang (jantan) sebagai dua prinsip dalam alam. Interaksi antara Yin dan Yang itulah yang menimbulkan perubahan di alam semesta.
6.    Aliran Nama-nama: Sofisme
Aliran nama-nama disebut juga Ming Chia. Mereka ini menyibukkan diri dengan analisa istilah-istilah dan kata-kata. Disebut juga sekolah dialektik. Aliran ini dapat dibandingkan dengan aliran sofisme dalam filsafat Yunani. Ajaran mereka digunakan untuk menganalisa dan mengkritik dalam kaitan dengan maslah kebahasaan.

0 komentar:

Posting Komentar