Senin, 21 November 2016

Plato (427 SM – 347 SM)


        Seluruh filsafat plato bertumpu pada ajarannya tentang ide. Segala sesuatu yang ada dapat dikenal lewat panca indera. Pohon, manusia, hewan dan lain-lain akan mati dan berubah, tetapi ide pohon, bunga, hewan tidak pernah berubah. Ide bukan sekedar gagasan subjektif dalam pemikiran manusia. Keberadaan ide tergantung pada daya piker menusia, bersifat objektif, mandiri, sempurna, abadi dan tidak berubah.
Persoalannya adalah alam panca indera manusia senantiasa berada dalam perubahan, tidak tetap, tidak sempurna, tidak abadi, majemuk dan puspa ragam. Menurut Plato keadaan demikian atau dunia inderawi bukanlah realitas yang sebenarnya.
Dunia ide dikenal lewat akal budi. Ide Plato dikenal filosof dualism sebagai idealism realistic, realitas objektif (empirisme) dan idealism modern bersifat subjektif (rasionalisme). Tujuan hidup manusia ialah kehidupan yang senang dan bahagia. Kesenangan dan kebahagiaan bukanlah pemuasan hawa nafsu selama hidup di dunia inderawi. Selama hidup di dunia inderawi manusia senantiasa harus diupayakan untuk meraih pengetahuan yang benar. Orang yang memiliki pengetahuan yang benar sebagai orang bijaksana dan berbudi baik. Orang bijaksana dan berbudi baiklah yang mampu memahami perubahan-perubahan di dunia inderawi. Jiwa yang menghubungkan ide Plato dan dunia inderawi. Perumpamaan tentang Gua dan bayangan adalah contoh konkrit dari ide Plato tentang realistis ide dan inderawi.
Tiga Gelombang pemikiran plato dalam bernegara:
·         The first wave     : laki-laki dan wanita sama
·         The second wave   : hilangkan perkawinan dan keluarga
·         The third wave     : filosof pantas jadi raja yang arif dan bijaksana.

0 komentar:

Posting Komentar