Seluruh filsafat plato bertumpu pada ajarannya tentang ide.
Segala sesuatu yang ada dapat dikenal lewat panca indera. Pohon, manusia, hewan
dan lain-lain akan mati dan berubah, tetapi ide pohon, bunga, hewan tidak
pernah berubah. Ide bukan sekedar gagasan subjektif dalam pemikiran manusia.
Keberadaan ide tergantung pada daya piker menusia, bersifat objektif, mandiri,
sempurna, abadi dan tidak berubah.
Persoalannya adalah alam panca indera manusia senantiasa
berada dalam perubahan, tidak tetap, tidak sempurna, tidak abadi, majemuk dan
puspa ragam. Menurut Plato keadaan demikian atau dunia inderawi bukanlah
realitas yang sebenarnya.
Dunia ide dikenal lewat akal budi. Ide Plato dikenal filosof
dualism sebagai idealism realistic, realitas objektif (empirisme) dan idealism
modern bersifat subjektif (rasionalisme). Tujuan hidup manusia ialah kehidupan
yang senang dan bahagia. Kesenangan dan kebahagiaan bukanlah pemuasan hawa
nafsu selama hidup di dunia inderawi. Selama hidup di dunia inderawi manusia
senantiasa harus diupayakan untuk meraih pengetahuan yang benar. Orang yang
memiliki pengetahuan yang benar sebagai orang bijaksana dan berbudi baik. Orang
bijaksana dan berbudi baiklah yang mampu memahami perubahan-perubahan di dunia
inderawi. Jiwa yang menghubungkan ide Plato dan dunia inderawi. Perumpamaan
tentang Gua dan bayangan adalah contoh konkrit dari ide Plato tentang realistis
ide dan inderawi.
Tiga Gelombang pemikiran plato dalam bernegara:
·
The first wave : laki-laki dan wanita sama
·
The second wave : hilangkan perkawinan dan keluarga
·
The third wave : filosof pantas jadi raja yang arif dan
bijaksana.
0 komentar:
Posting Komentar