Jumat, 23 September 2016

Pengantar Ilmu Filsafat


     A.   Pengertian Filsafat
Pengertian filsafat, dalam sejarah perkembangan pemikirin kefilsafatan, antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainnya, selalu berbeda dan hamir sama banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiri. Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni secara etimologi dan terminology.


Arti Secara Etimologi
Kata filsafat yang dalam bahasa Arab falsafah yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah philosophy, adalah berasal dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta dan Sophia yang berarti cita kebijaksanaan dalam arti yang sedalam-dalamnya. Seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras. Arti filsafat pada saat itu belum begitu jelas, kemudian pengertian filsafat itu diperjelas seperti halnya yang banyak dipakai sekarang ini oleh para kaum sophist dan juga oleh Socrates.

            Arti Terminologi
           Arti terminologi maksudnya arti yang dikandung oleh istilah atau statemen ‘filsafat’. Lantaran batasan filsafat itu banyak, maka sebagai gambaran dikenal-kan beberapa batasa.
·         Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli
·         Aristoteles
Filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retotika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.

B.   Objek Filsafat
        Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatau penelitian atau pembentukan pengetahuan. Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek, yang dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.      Objek Material Filsafat
Objek material, yaitu suatu bahan yang menjadi tinjuan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu.
Persoalam-persoalan dalam kefilsafatan mengandung ciri-ciri seperti yang dikemukakan Ali Mudhofir, yaitu sebagai berikut.
1)      Bersifat sangat umum
2)      Tidak menyangkut fakta
3)      Bersangkutan dengan nilia-nilai
4)      Bersifat kritis
5)      Bersifat sinoptik
6)      Bersifat implikatif

2.      Objek Formal Filsafat
Objek formal, yaitu sudut pandangan yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu disorot. Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu, tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang lain.
Objek formal filsafat yaitu sudut pandangan yang menyeluruh, secara umum, sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materialnya. Jadi yang membedakan antara filsafat dengan ilmu-ilmu lain terletak dalam objek material dan objek formalnya. Kalau dalam ilmu-ilmu lain objek materialnya membatasi diri, sedangkan pada filsafat tidak membatasi diri. Adapun pada objek formalnya membahas objek materialnya itu sampai ke hakikat atau esensi dari yang dihadapinya.