Filsafat Cina mempunyai
beberapa ciri sebagai berikut:
1.
Berkaitan dengan sastra.
Kesusastraan dan tulisan filsafat Cina lahir pada waktu bersamaan, yakni abad 9
hingga abad 8 SM. Di Cina, menjadi orang berbudaya berarti menjadi orang
terpelajar dengan filsafat sebagai bagian utamanya.
Kebanyakan penulis prosa sering
mengaanggap diri sebagai filsuf dan berusaha menyumbang sesuatu untuk
pegetahuannya. Sebaliknya, para filsuf Cina juga menjadi sastrawan. Mereka
menuliskan hasil pemikiran dalam karya sastra.
Karena filsafat terkait erat
dengan sastra, orang yang ingin belajar filsafat Cina pasti mempelajari sastra
Cina. Begitu pula sebaliknya. Ciri ini sebetulnya juga memperlihatkan perbedaan
filsafat Barat dan filsafat Timur. Filsafat Barat, kecuali beberapa filsuf
eksistensialis, selalu ditulis dalam bentuk uraian diskursif. (Sastrapratedja:
10)
2.
Lebih antroposentris
disbanding filsfat Barat dan Filsafat India
3.
Lebih pragmatis. Selalu
mengajarkan bagaimana orang harus bertindak demi keseimbangan antara dunia dan
sorga.
0 komentar:
Posting Komentar