Jumat, 02 Desember 2016

Metode Skolastik dan Transendental


Metode Skolastik (Aristoteles dan Thomas Aquinas)
Metode skolastik sering disebut sintesis deduktif. Sering nama metode skolastik dipakai untuk menguraikan metode mengajar, seperti terjadi di sekolah dan universitas; bukan hanya dalam filsafat, melainkan dalam semua ilmu, seperti hukum, kedokteran, ilmu pasti, dan artes. Namun itu belum cukup. Kalau dicari metode filsafat Thomas Aquinas, pertama-tama harus diteliti cara berpikir, cara menguraikan dan membuktikan ajarannya.
Filsafat Thomas Aquinas dihubungkan erat sekali dengan teologia. Sekali pun demikian pada dasarnya filsafatnya dapat dipandang sebagai suatu filsafat kodrati yang murni.
Metode Transendental (Kant, Neo-Skolastik)
Aliran rasionalisme dan empirisme akhirnya diatasi oelh filsafat Immanuel Kant. Filsafatnya terutama ditekankan kepada aktivitas pengertian dan penilaian manusia. Jadi, dalam hal ini tidak menurut aspek atau segi kejiwaan sebagaimana dalam empirisme, akan tetapi sebagai analisis kritis.
Manurut Kant, pemikiran telah mencapai arahnya yang pasti di dalam ilmu pengetahuan alam, seperti yang telah disusun oleh Newton. Ilmu pengetahuan alam itu telah mengajar kita, bahwa perlu sekali terlebih dahulu secara kritis menilai pengenalan atau tindakan mengenal itu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar