a.
Bagaimanakah kuantitas dan
rumusan dalam teori-teori ilmiah (misalnya suatu’ciri’ dalam
genetika atau momentum dalam mekanika Newton) bertalian dengan
peristiwa-peristiwa dalam dunia alamiah di uar pikiran kita?
Menurut kami kuantitas dan rumusan teori ilmiah dapat berkaitan
dengan peristiwa alamiah di luar pikiran kita, sebab filsafat memberikan
kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib,
akan kebenarannya. Dan pegetahuan itu awalnya ditemukan di luar akal dan pikiran
kita, lalu dengan seiring berjalannya waktu, rancangan itu dapat kita buktikan
dengan akal pikiran kita sesuai dengan fakta fakta yang ada. Tinggal kita
yang menafsirkan ke dalam hal positif atau negatifnya.
b.
Bagaimanakah dapat dikatakan
bahwa teori atau dalil ilmiah adalah ‘benar’ berdasarkan induksi dari
sejumlah percobaan yang terbatas?
Kebenaran dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya,
itulah tujuan tertinggi dan satu-satunya, bagi manusia, berfilsafat itu berarti
mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-netralnya dengan perasaan tanggung
jawab, yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik
Tuhan, alam ataupun kebenaran. Kita dapat mengamati juga dengan akal pikiran
kita bahwa analisa atau rancangan teori tersebut masuk akal atau tidak. Jika
dalam teori bisa di terima dengan akal, maka teori tersebut dapat kita nyatakan
benar dengan pengetahuan.
0 komentar:
Posting Komentar