Metode
Fenomenologi (Husserl)
Kata fenomenologi berasal dari bahasa
Yunani fenomenon yang berarti sesuatu
yang tampak atau gejala. Fenomenologi adalah suatu aliran yang membicarakan
tentang segala sesuatu yang menampakkan diri, atau suatu aliran yang
membiacarakan tentang gejala.
Pada prinsipnya dengan metode
fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala
sesuatu”, maksudya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang
sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai
hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan
tiga macam reduksi berikut ini.
1. Reduksi
fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud
supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya.
2.
Reduksi
eidetis, penyaringan atau penempatan
dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidos
atau inti sari atau hakikat gejala atau fenomenon.
Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilaian hakikat”. Di sini melihat hakikat
sesuatu. Inilah pengertian yang sejati.
3.
Reduksi
transcendental, yang harus ditempatkan di anatar tanda kurung dahulu ialah
ekistensi dan segala sesuatu yang tiada hubungan timbal balik dnegan kesadaran
murni, supaya dari objek itu akhirnya orang sampai kepada apa yang ada pada
subjek sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar