Jumat, 02 Desember 2016

Metode Fenomenologi


Metode Fenomenologi (Husserl)
        Kata fenomenologi berasal dari bahasa Yunani fenomenon yang berarti sesuatu yang tampak atau gejala. Fenomenologi adalah suatu aliran yang membicarakan tentang segala sesuatu yang menampakkan diri, atau suatu aliran yang membiacarakan tentang gejala.
        Pada prinsipnya dengan metode fenomenologi yang dibangun oleh Husserl ingin mencapai “hakikat segala sesuatu”, maksudya agar mencapai “pengertian yang sebenarnya” atau “hal yang sebenarnya” yang menerobos semua gejala yang tampak. Usaha untuk mencapai hakikat segala sesuatu adalah reduksi atau penyaringan. Husserl mengemukakan tiga macam reduksi berikut ini.
1. Reduksi fenomenologis, kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita, dengan maksud supaya mendapatkan fenomena dalam wujud yang semurni-murninya.
2.   Reduksi eidetis, penyaringan atau penempatan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidos atau inti sari atau hakikat gejala atau fenomenon. Jadi hasil reduksi kedua ialah “penilaian hakikat”. Di sini melihat hakikat sesuatu. Inilah pengertian yang sejati.
3.   Reduksi transcendental, yang harus ditempatkan di anatar tanda kurung dahulu ialah ekistensi dan segala sesuatu yang tiada hubungan timbal balik dnegan kesadaran murni, supaya dari objek itu akhirnya orang sampai kepada apa yang ada pada subjek sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar