Pada abad 3 SM hingga
tahun 1000 Masehi, cina disusupi oleh unsur-unsur kebudayaan asing. Budhhisme
dari India setelah bercampur dengan Taoisme Cina, berkembang subur dan membayang-bayangi
Konfusianisme.
Patut
diperhatikan perbedaan antara ungkapan Buddhisme Cina dan Buddhisme di Cina.
Ungkapan yang kedua menunjukkan Buddhisme yang terkait pada tradisi India dan
tidak berperan besar dalam perkembang an filsafat Cina: ia diwakili aliran
Idealisme subyektif atau Xiang Zong (atau Weishi Zong alias Aliran Vijnavada).
Sedangkan ungkapan yang pertama adalah bentuk Buddhisme yang
dekat dengan pemikiran Cina. Aliran ini diwakili oleh aliran Jalan Tengah ini
mirip dengan Taoisme Cina. Pertemuan antara Aliran Jalan Tengah dan Taoisme
Cina melahirkan Aliran Chan (di Jepang dikenal sebagai Zen atau Dhyana).
Jadi, Channisme adalah sintesa antara unsur-unsur Buddhisme
India dengan Taoisme, dan sebab itu dinamakan Neo-Taoisme. Di sini, Tao dibandingkan
dengan Nirwana dari ajaran Buddhisme. Para pengikutnya berusaha untuk, melalui meditasi,
mengidentifikasi budi individu dengan Budi Semesta. Jadi, lewat kegiatan
meditasi atau diam diri dicapai kesatuan antara budi individu dan Budi Semesta.
0 komentar:
Posting Komentar