Di masa
ini lahirlah Seratus Madzab Filsafat, yang mengajarkan ajaran yang berbeda satu
sama lin. Seratus Madzab itu biasanya dikelompokkan dalam enam aliran besar,
yakni aliran Taois (Taoisme), aliran Ru (Konfusianisme), aliran Mohis
(Mohisme), aliran Fa (legalisme), aliran Yin-Yang (okultisme), dan aliran
Nama-nama (sofisme). Berikut ini penjelasan tentang aliran-aliran tersebut.
1.
Konfusianisme
Aliran
ini didirikan oleh Kong Fu Tse, artinya guru dari suku Kung (551-497 SM).
Konfusianisme mendominasi alam pemikiran Cina selama 25 abad. Konfusianisme
bermula dari ajaran Konsufius, tapi kemudian dikembangkan oleh Mensius atau
Meng Zi (371-289 SM) dan Xun Zi (289-238 SM).
Konfusianisme lahir di tengah anarki sosial dan
intelektual. Menurut Konfusius, kekacauan dan anarki bukan hakikat masyarakat
dan peradaban. Rakyat diajarkan untuk memelihara pranata sosial dan kulturnya,
dan kembali kepada Li (tata cara atau upacara) dari zaman dinasti Zhou awal. Konfusiuslah
yang mengambil kitab klasik membeberkannya di depan umum. Ia mengubah aneka
tata cara dan kebiasaan feudal menjadi sistem etika.
2.
Taoisme
Taoisme
diajarkan oleh Lao Tse (guru tua). Dia hidup sekitar taun 550 SM. Lao Tse
menentang Konfusius. Inti ajaran: Tao bukannya jalan manusia melainkan jalan
alam. Pranata dan konvensi sosial harus ditinggalkan. Manusia harus menarik
diri dari peradaban dan konvensi sosial harus ditinggalkan. Manusia harus
menarik diri dari perbedaban dan kembali kepada alam. Jadi, Taoisme
menunjunjung tinggi Tao dan alam. Itulah sebabnya jalan pemikiran Taoisme disebut naturalistik.
3.
Mohisme
Mohisme
didirikan oleh Mo Tse atau Mo Zi (470-391). Aliran ini bersifat utilitaristis
dan pragmatis. Artinya, baik-buruknya sesuatu tindakan bergantung dari
pertimbangan untung-ruginya. Yang memberi keuntungan itu baik, yang merugkan
itu jahat. Mohisme dimaksudkan untuk kalangan rakyat kebanyakan. Jadi,
bertentangan dengan Taoisme dan Konfusianisme yang aristokratik.
4.
Legalisme
Aliran
Fa Legalisme dikaitkan dengan nama Guan Zhong, seorang menteri keamanan dari
negeri Qi pada abad 7 SM. Legalisme menekankan sopan santun, keadilan,
kejujuran, dan penguasaan diri.
Legalisme
berasal dari ajaran shi (otoritas)
menurut Shen Dao, ajaran shu menurut Shen Buhai, dan Fa (hukum) menurut Shang Yang. Kaum legalis mendukung pemerintahan
yang kuat, otokratis dan menggunakan hukum yang kuat dan otokratis.
5.
Aliran Ying-Yang
Aliran
ini sebetulnya merupakan cabang dari Taoisme. Aliran ini mengajarakan tentang
adanya prinsip yin (betina) dan Yang (jantan) sebagai dua prinsip dalam
alam. Interaksi antara Yin dan Yang itulah yang menimbulkan perubahan di alam
semesta.
6.
Aliran Nama-nama: Sofisme
Aliran
nama-nama disebut juga Ming Chia. Mereka ini menyibukkan diri dengan analisa
istilah-istilah dan kata-kata. Disebut juga sekolah dialektik. Aliran ini dapat
dibandingkan dengan aliran sofisme dalam filsafat Yunani. Ajaran mereka
digunakan untuk menganalisa dan mengkritik dalam kaitan dengan maslah
kebahasaan.