Jumat, 02 Desember 2016

Asal Filsafat


Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk ‘berfilsafat’,yaitu sebagai berikut:
a.   Keheranan
Banyak filsuf menunjukkan rasa heran (dalam bahasa Yunani thaumasia) sebagai asal filsafat. Plato misalnya mengatakan: “maka kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari, dan langit. Pengamatan ini member dorongan untuk menyelidiki. Dari penyelidikan ini berasal filsafat”.
b.   Kesangsian
filsuf-filsuf lain, seperti Augustinus (254-430 M) dan Rene Descartes (1596-1650 M) menunjukkan kesangsian sebagai sumber utama pemikiran. Manusia heran, tetapi kemudian ia ragu-ragu. Apakah ia tidak ditipu oleh panca indranya kalau ia heran? Apakah kita tidak hanya melihat yang ingin kita lihat? Di mana dapat ditemukan kepastian? Karena dunia ia penuh dengan berbagai pendapat, keyakinan, dan inerpretasi.
c.   Kesadaran Akan Keterbatasan
Manusia mulai berfilsafat jika ia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah terutama bila dibandingkan dengan alam sekelilingnya. Manusia merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada waktu mengalami penderitaan atau kegagalan. Dengan kesadaran akan keterbatasan dirinya manusia mulai berfilsafat. Ia mulai memikirkan bahwa di luar manusia yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas (Harry Hamersma, 1988, hlm.11)

0 komentar:

Posting Komentar