Selasa, 06 Desember 2016

Positivisme


     Tokoh aliran ini ialah August Compte (1798-1857). Ia penganut empirisme. Ia berpendapat bahwa indera itu amat penting dalam memperoleh pengetahuan, tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Eksperimen memerlukan ukuran-ukuran yang jelas. Panas diukur dengan derajat panas, jauh diukur dengan meteran, berat dengan kiloan (timbangan atau neraca), dan sebagainya. Kita tidak cukup mengatakan api panas, matahari panas, kopi panas, ketiak panas. Kita juga tidak cukup mengatakan panas sekali, panas, tidak panas. Kita memerlukan ukuran yang teliti. Dari sinilah kemajuan sains benar-benar dimulai. Kebenaran diperoleh dengan akal, didukung bukti empiris yang terukur. “terukur” itulah sumbangan positivisme.
        Jadi, pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang khas berdiri sendiri. Ia hanya menyempurnakan empirisme dan rasionalisme yang bekerja sama. Dengan kata lain, ia menyempurnakan metode ilmiah (scientific method) dengan memasukkan perlunya eksperimen dan ukuran-ukuran. Jadi, pada dasarnya positivism itu sama dengan empirisme plus rasionalisme.
    Aliran empirisme dan rasionalisme mendapat kritik juga dari intuisionisme. Ini adlah aliran Bergson.

0 komentar:

Posting Komentar